logo blog

Selamat Datang Di Blog Sehat dan Cantik
Terima kasih atas kunjungan Anda di blog Sehat dan Cantik ini,
semoga apa yang kami share di sini bisa bermanfaat dan memberikan motivasi pada kita semua
untuk terus berkarya dan berbuat sesuatu yang bisa berguna untuk orang banyak.

Hati-hati Memakai Produk Pembersih V

Maraknya iklan dan sosial media merambah kepada semua produk termasuk produk yang awalnya hanya ditawarkan secara tidak terbuka yaitu produk pembersih miss V. Berapa banyak wanita dibombardir oleh rayuan produk pembersih V yang sekarang diformulasikan dan dibuat sesuai kebutuhan dan kenyamanan wanita.

Awalnya kemungkinan produk kewanitaan ini digunakan untuk menyiapkan calon pengantin wanita yang diramu secara tradisional berupa ratus herbal yang dibakar sebagai aromaterapidi organ intim wanita. Itu pun hanya digunakan sekali menjelang pernikahan. Seiring dengan meningkatnya penghasilan, kebutuhan akan kecantikan serta interaksi sosial termasuk dalam hal organ kewanitaan, seakan ditangkap oleh produsen pembersih V sebagai pangsa pasar baru dan melimpah.

Dapat dipastikan wanita modern saat ini pernah terpapar iklan atau tawaran dari dari mulut ke mulut produk pembersih V. Produk pembersih V sesungguhnya adalah produk kosmetika walaupun ada juga yang merupakan obat. Sebagian besar produk pembersih V adalah kosmetika. Ini dapat dicek dari nomor registrasinya yang dimulai dengan N-notifikasi kosmetik dari BPOM, misal BPOM NA diikuti 11 digit.

Kosmetika adalah bahan atau sediaan yang dimaksudkan untuk digunakan pada bagian luar tubuh manusia (epidermis, rambut, kuku, bibir dan organ genital bagian luar) atau gigi dan mukosa mulut terutama untuk membersihkan, mewangikan, mengubah penampilan dan atau memperbaiki bau badan atau melindungi atau memelihara tubuh pada kondisi baik (Permenkes no. 1176/Menkes/PER/VIII/2010 tentang notifikasi kosmetik).

Melihat ketentuan kosmetika tersebut maka mestinya pembersih V hanya digunakan untuk bagian luar organ genital dan tidak dimaksudkan untuk mencegah, menyembuhkan atau mengobati penyakit terkait organ intim wanita. Selain itu pembersih V sebagai kosmetik tidak boleh mencantumkan klaim secara permanen mengembalikan, memperbaiki atau mengubah fungsi fisiologi dengan mekanisme farmakologi, imunologi atau metabolik (Peraturan Ka BPOM HK.03.1.23.12.10.12459 tahun 2010 tentang persyaratan teknis kosmetik). Jadi tidak benar jika produk pembersih V mengklaim dapat mengobati keputihan, sebagai anti jamur, merapatkan miss V.

Kandungan dalam Produk
Produk pembersih V dibuat dalam berbagai bentuk mulai yang tradisional seperti serbuk atau rempah yang dikemas untuk diseduh/direbus untuk cebok, hingga bentuk cair, tampon bahkan seperti ovula besar/roll on deodorant. Kandungan bahan yang biasa dijadikan pembersih V antara lain herbal berasal dari simplisia atau ekstrak majakani (gal dari tanaman Quercus lusitanica), daun sirih (Piper bettle), daun sirih merah (Piper crocatum), kulit delima putih (Punica granatum). Di dalam gal dan kulit delima putih terkandung tanin yang diharapkan dapat befungsi sebagai adstringen/mengencangkan kulit, sementara daun sirih mengandung kavikol yang bersifat desinfektan. Di dalam sirih merah terdapat minyak atsiri golongan seskuiterpen yang bersifat desinfektan pula.

Selain itu ada produk pembersih V mengandung asam laktat, laktosa ditambah detergen (amonium dan TEA lauril sulfat), pewangi serta pengawet (Na metil paraben). Produk yang sedang menjadi pembicaraan di masyarakat saat ini adalah produk pembersih V mengandung mineral berupa tawas (Kal(SO4)2.12(H2O) yang dulu dikenal sebagai deodorant.

Pembersih Berupa Obat
Ada pula pembersih V mengandung povidon iodin namun ini bukan kosmetik tetapi obat keras harus dengan resep dokter, ditandai dengan tanda lingkaran merah dengan huruf K. Di samping itu pembersih V bentuk konsentrat mengandung policresulen yang harus dilarutkan dalam air sejumlah tertentu, ini pun bukan kosmetika tetapi obat bebas terbatas yang ditandai dengan lingkaran warna biru.

Keamanan Produk Pembersih
Untuk menilai keamanan pembersih V dapat diarahkan kepada fisiologi normal organ intim wanita itu sendiri. Saluran reproduksi wanita jauh lebih pendek jika dibandingkan dengan pria oleh karenanya terjadinya infeksi pada saluran reproduksi wanita jauh lebih rentan terjadi. Kenyatannya walaupun dilihat dari anatomi, infeksi diperkirakam mudah terjadi pada saluran reproduksi wanita, namun Sang Pencipta telah melengkapi mekanisme pertahanan tubuh yang cukup handal pada saluran ini. Sejak lama telah ditemukan adanya bakteri asam laktat Lactobacillus pada V wanita sebagai salah satu pertahanan melawan masuknnya bakteri jahat melalui V dan saluran sekitarnya.

Adanya perubahan pH V akibat berbagai sebab tentu saja akan menyebabkan terjadinya ketidakseimbangan pH yang pada akhirnya akan menyebabkan masuknya bakteri jahat atau jamur menginfeksi saluran reproduksi wanita. Penggunaan bahan apa pun entah berasal dari herbal, senyawa berasal dari susu/asam laktat ataupun mineral jika mengubah pH V maka akan berakibat sama yaitu hilangnya pertahanan V. Bukan manfaat yang diperoleh tetapi produk pembersih V malah akan memudahkan infeksi pada organ intim wanita. Selain itu adanya senyawa bersifat desinfektan yang berasal dari herbal maupun mineral juga akan membunuh flora normal V yang menjadi benteng pertahanan terhadap infeksi.

Perhatian harus diberikan kepada pembersih V berasal dari tawas sebagaimana pernah dilaporkan dari beberapa penelitian bahwa tawas biarkan dalam dosis rendah jika masuk tubuh maka akan memicu terjadinya kanker payudara (Journal of the National Cancer Institute, 2002; Journal of Inorganic Biochemistry, 2011; Journal of Applied Toxicology 2011 & 2012). Penggunaan produk pembersih V yang diaplikasikan dengan cara dimasukkan ke dalam V sesungguhnya berisiko tinggi dimana kemungkinan epitel V terluka sangat besar sehingga tawas dapat masuk dengan mudah ke dalam tubuh diserap oleh darah beredar bersama aliran darah sistemik sampailah kepada reseptor estrogen di kelenjar payudara memicu kanker payudara.

Sebuah review yang dipublikasikan dalam Best Practice & Research: Clinical Endocrinology & Metabolism menyatakan bahwa aluminium dalam bentuk garam termasuk tawas bersifat genotoksik. Genotoksik adalah kejadian ketoksikan dalam hewan atau manusia yang disebabkan oleh satu senyawa dalam mengganggu gen-gen terpenting dalam tubuh. Lebih jauh dituliskan bahwa aluminium dalam bentuk klorida atau klorhidrat (tawas adalah bentuk aluminium dodekahidrat) mampu berikatan dengan reseptor estrogen di payudara dengan ikatan yang kuat sehingga aluminium dikenal sebagai endocrine disrupter/bahan pengganggu fungsi endokrin dalam tubuh.

Berhati-hati dengan iklan yang menyebutkan bahwa V yang perih/luka bahkan berdarah merupakan tanda kesembuhan penggunaan produk pembersih V. V yang luka selain menjadi pintu masuk bakteri dan jamur karena fungsi pertahanan yang lemah juga memudahkan terserapnya bahan ke aliran darah sistemik yang memungkinkan munculnya efek samping lebih jauh/lebih berat.

Tips
Sepanjang kita bisa mempertahankan pH V dalam kondisi asam serta adanya flora normal di V dalam jumlah memadai, seorang wanita tidak perlu merisaukan kesehatan organ reproduksinya.
1. V cukup dicuci dengan air, sedangkan kulit luar yang berambut dapat disabun dengan sabun yang pH-nya tidak terlalu jauh dari pH V.
2. Membiasakan cebok dari depan ke belakang.
3. Konsumsi makan yang seimbang.
4. Hindari konsumsi obat yang tidak diperlukan terutama kortikosteroid yang akan menurunkan sistem imun.
5. Hindari konsumsi antibiotik tanpa resep dokter apalagi yang kerjanya luas karena akan membunuh flora normal V.
6. Hindari pakaian dalam yang ketat dan dari bahan yang tidak menyerap keringat.
7. Jika menderita keputihan periksalah ke dokter, jangan sembarang mengobati sendiri.

Sumber: Tribun Jogja

Enter your email address to get update from Kompi Ajaib.
Print PDF
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »

Copyright © 2015. Sehat dan Cantik itu Mudah dan Murah - All Rights Reserved
Template Created by Kompi Ajaib Proudly powered by Blogger