Kosmetik Bikin Cantik atau Bikin Panik

Kosmetik identik dengan wanita, tetapi di zaman sekarang laki-laki pun bisa menggunakan kosmetik. Bukan hanya sekedar untuk cantik tapi ini sudah menjadi kebutuhan pokok setiap orang baik wanita ataupun pria.

Mendambakan kulit halus, putih, bersih dan bersinar cerah merupakan impian setiap orang. Tidak heran jika sekarang ini banyak dijual kosmetik dari berbagai sumber mulai dari klinik kecantikan, salon, hingga kosmetik online. Pasar menawarkan banyak janji cantik, bersih, putih dan halus. Tetapi apakah kosmetik yang selama ini kita pakai sudah aman? Tahukah Anda bahan apa yang terkandung dalam kosmetik yang sehari-hari kita pakai?

Kosmetik bisa bermacam-macam jenisnya, mulai dari sabun, krim pagi, krim malam, sunblock, pelembab, bedak, lipstik, hand body lotion, dan masih banyak lagi jenis-jenis produk kosmetik yang dipakai dari ujung rambut hingga ujung kaki. Ketelitian dan kecermatan dalam memilih kosmetik itu menjadi sangat penting. Jika salah memilih bukan cantik yang didapat tetapi bisa menjadi panik karena kulit kita bisa rusak akibat pemakaian kosmetik yang menggunakan bahan-bahan berbahaya.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) setiap tahun merilis daftar kosmetik yang menggunakan bahan-bahan berbahaya. Dalam daftar tersebut kosmetik yang mengandung bahan berbahaya cukup banyak baik dari produk dalam negeri atau luar negeri. BPOM secara rutin melakukan pengawasan peredaran kosmetik, termasuk penggunaan bahan berbahaya dalam kosmetik, dengan tujuan untuk melindungi masyarakat dari penggunaan kosmetik yang tidak memenuhi persyaratan keamanan, manfaat dan mutu.

Bahan yang berpotensi berbahaya yang terkandung dalam kosmetik tersebut yaitu seperti kandungan pewarna rhodamin, cemaran logam berat Pb, steroid dan pemutih merkuri. Efek yang dapat ditimbulkan dari penggunaan kosmetik yang mengandung bahan berbahaya yaitu mulai dari muncul flek hitam, muncul jerawat, hingga dapat menyebabkan kanker dan cacat janin.

Merkuri

Merkuri merupakan bahan aktif yang sering digunakan dalam industri kosmetik krim pemutih kulit. Merkuri merupakan logam yang pada suhu kamar berwujud cair, tidak berbau, warnanya keperakan dan mengkilap. Merkuri akan menguap bila dipanaskan sampai suhu 357 derajat Celcius. Karena sifat ion-nya mudah berinteraksi dengan air, merkuri mudah masuk kedalam tubuh melalui kulit, inhalasi (pernafasan), makanan. Bila merkuri sudah masuk kedalam kulit, akan muncul reaksi alergi yang berupa iritasi. Reaksi iritasi ini berlangsung cukup cepat. Merkuri dapat membuat kulit terbakar, menjadi hitam, bahkan dapat berkembang menjadi kanker kulit.

Merkuri inorganik dalam krim pemutih, dapat menimbulkan keracunan bila digunakan dalam jangka waktu yang lam. Gejala keracunan merkuri berupa gangguan sistem syaraf seperti tremor, susah tidur (insomnia), kepikunan, gangguan penglihatan, gerakan tangan menjadi tidak normal (ataksia), gangguan emosi dan depresi. Merkuri yang terakumulasi dalam organ tubuh seperti ginjal, hati dan otak dapat menyebabkan kematian.

Eye shadow yang kita kenal sebagai perona kelopak mata, bertujuan untuk memberi latar belakang atau bayangan yang menarik pada mata sehingga memberi efek berkilau pada mata. Salah satu bahan kosmetik yang digunakan dalam perona kelopak mata ini yaitu kandungan logam-logam seperti air raksa (Hg), timbal (Pb), arsen (As), cadmium (Cd), dan kromium (Cr). Kronium (Cr) umumnya digunakan dalam industri tekstil dan cat sebagai pigmen warna. Bahan ini juga berpotensi dapat menimbulkan reaksi alergi yang serius jika digunakan dalam jangka waktu yang lama.

Eye shadow dan lipstick yang kita kenal juga dapat mengandung pewarna merah K.10 (Rhodamin B). Pewarna merah ini merupakan zat pewarna sintetis yang umumnya digunakan sebagai zat warna kertas, plastik, cat, tekstil, atau tinta. Zat ini berbentuk kristal hijau atau serbuk ungu kemerah-merahandan tidak berbau. Zat ini mudah larut di dalam air yang menghasilkan warna merah kebiru-biruan. Zat warna ini dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernafasan dan merupakan zat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker). Rhodamin dalam konsentrasi tinggi dapat menyebabkan kerusakan pada hati.

Steroid

Steroid atau kortikosteroid yang kita kenal sebagai obat ternyata juga terdapat pada krim pemutih. Steroid topikal adalah obat yang dioleskan pada permukaan kulit yang paling sering diresepkan untuk pengobatan ruam, eksim dermatitis, dan reaksi inflamasi lainnya. Efek samping yang ditimbulkan akibat penggunaan bahan steroid dalam jangka waktu yang lama pada kosmetik yaitu penipisan kulit dan perubahan pigmentasi pada kulit yang dapat dikatakan sebagai “manfaat” dapat memutihkan kulit. Zat ini memang masih boleh digunakan tetapi zat ini masih termasuk kategori obat tidak boleh digunakan dalam jangka waktu yang lama, masa penggunaan paling tidak selama 3 bulan setelah setelah itu dihentikan secara perlahan.

Efek samping jika menggunakan steroid dalam jangka waktu yang lama yaitu

1. Kulit lisut / menipis (ATROPI)

2. Timbul garis-garis seperti stretchmark (STRIAE ATROFISE)

3. Pelebaran pembuluh darah kapiler yang tampak seperti urat-urat halus di kulit (TELANGIECTASIA)

4. Bercak merah seperti gigitan nyamuk namun lebih merah (PURPURA)

5. Kelainan kulit menyerupai jerawat (DERMATOSIS ACNEIFORMIS)

6. Pertumbuhan rambut / bulu-bulu di kulit semakin banyak (HIPERTRIKOSIS)

7. Bercak putih pada kulit (HIPOPIGMENTASI)

8. Peradangan kulit di sekitar mulut (DERMATITIS PERIORAL)

9. Kulit rentan terkena jamur / bakteri / virus dan sebagainya karena efek steroid dapat menurunkan kekebalan sehingga kulit menjadi rentan terkena virus

Beberapa cara untuk mengetahui keamanan kosmetik yang akan kita pakai yaitu

1. Kosmetik telah diregistrasi oleh Depkes RI dan terdaftar di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dengan melihat ada tidaknya nomor POM (lihat di data base registrasi BPOM).

2. Warna krim tampak mengkilap dan mencolok, biasanya putih yang mengkilap seperti mutiara, krim ini bisa jadi mengandung hidroquinon atau merkuri.

3. Krim tidak dapat tercampur secara merata sehingga ada bagian yang padat dan berminyak yang terpisah ini bisa karena bahan berbahaya bersifat larut air tidak dapat mudah bercampur dengan bahan pembawa krim.

4. Bau menyengat, mengandung banyak parfum untuk menyamarkan bau logam atau bau bahan-bahan berbahaya lainnya.

5. Sebelum memilih kosmetik lebih baik konsultasi terlebih dahulu kepada dokter atau dokter spesialis kulit dan kelamin (SpKK)

Dapat juga diketahui krim yang tidak aman setelah memakai krim beberapa kali yaitu kulit akan terasa gatal, panas dan perih saat dipakai. Hasil sangat cepat (2 minggu) atau kurang. Merkuri dapat mengikis lapisan terluar kulit sehingga kulit menjadi licin, pori-pori tampak menghilang, dan tidak berjerawat sama sekali. Kulit yang terlihat putih pucat tidak alami yang disebabkan karena krim tersebut menghilangkan melanin (pigmen pemberi warna kulit). Kulit memerah saat kena sinar matahari karena pigmen kulit sifatnya sebagai pelindung sehingga jika kulit terluar terkikis akan lebih sensitif terhadap sinar matahari, bahkan rentan terkena kanker kulit. Krim yang mengandung bahan berbahaya akan menyebabkan ketergantungan, sehingga ketika pemakaian krim dihentikan kulit menjadi sangat kusam, gelap dan muncul jerawat yang banyak dan besar (cystic acne).

Lebih cerdas dan teliti dalam memilih kosmetik yang akan kita gunakan untuk mempercantik diri setiap hari itu menjadi sangat penting karena jangan sampai kulit halus dan sehat kita rusak karena bahan-bahan berbahaya.

Sumber: Tribun Jogja